Kamis, 07 Juni 2012

Petani Butuh Internet Selain Cangkul


Dalam era globalisasi yang semakin menguat, penguasaan terhadap Teknologi Komunikasi dan Informasi merupakan keharusan yang tak lagi bisa ditawar. Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh manfaat dari padanya.
Teknologi Informasi Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Kesadaran pentingnya Teknologi Komunikasi dan Informasi yang biasanya disebut ICT (Information and Communication Technologi), bukan hanya monopoli kalangan pengusaha besar saja tetapi juga bertumbuh di kalangan pengusaha kecil dan kekuatan-kekuatan masyarakat lain, seperti Koperasi, Kelompok Tani, dan Masyarakat biasa. ICT diyakini berperan penting dalam pengembangan bisnis, kelembagaan organisasi, dan juga mampu mendorong percepatan kegiatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
Kendala utama bagi petani dalam meningkatkan penghasilannya adalah kesulitan dalam mendapatkan harga yang pantas untuk hasil pertaniannya. Seharusnya dalam menjual produk pertaniannya petani sangatlah pantas mendapatkan harga yang setinggi-tingginya. Karena kita ketahui betapa besar kendala yang harus dilalui seorang petani untuk mendapatkan hasil panennya tersebut. Untuk mendapatkan harga yang layak terhadap hasil pertaniannya tersebut seringkali petani mendapat hambatan dari segi informasi. Didukung dengan berkeliarannya tengkulak dimana-mana akan sangat mempersempit ruang gerak bagi petani untuk memasarkan hasil pertaniannya.
Oleh karena itu sudah saatnya petani sebagai penopang pangan utama di negara ini harus mengenal internet untuk melengkapi informasi dalam memasarkan hasil pertaniannya. Dengan internet petani akan bisa mendapatkan harga yang paling tinggi untuk hasil taninya karena informasi akan terbuka lebar. Kendala jarak dan waktu akan terpatahkan dengan teknologi informasi melalui internet. Yang menjadi kendala saat ini adalah kualitas petani indonesia yang sebagian besar masih enggan dengan teknologi. Apalagi petani padi yang cenderung didominasi oleh orang tua yang berumur 50 tahun keatas. Namun sebenarnya kendala umur bukanlah masalah bagi mereka untuk mendalami teknologi informsai asalkan dalam diri mereka tertanam jiwa kemauan belajar yang tinggi.
Ternyata internet bagi petani di Amerika berperan cukup banyak. Para petani menggunakannya untuk meningkatkan performa kerja, memperbaiki teknik pertanian, memasarkan hasil tani, berhubungan dengan konsumen dan retailer serta memenuhi persyaratan yang diberikan regulator. Pentingnya internet ini ditegaskan oleh Dan Errotabere salah seorang petani yang mengatakan bahwa internet menjadi bagian penting dalam bisnis pertanian. “Apabila powernya mati maka semua kegiatan pertanian terhenti. Semuanya kini serba listrik,” tukasnya.
Ada beberapa perubahan yang dirasakan para petani dengan keberadaan internet. Mereka tak perlu lagi bertemu secara personal dengan penasihat pertanian dan tak perlu membeli buku pertanian. Kini jumlah petani di negari Paman Sam yang terkoneksi dengan internet telah meningkat hampir 20%, mengacu pada laporan Departemen Pertanian Amerika. Lebih dari setengah petani di Amerika kini memiliki akses menuju internet. Sungguh sebuah pencapaian luar biasa yang bisa memajukan kualiats pertanian dengan berbagai informasi dari internet.
sumber : berbagai artikel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar