Rabu, 18 Juli 2012

Agrowisata di Kota Bumiayu

Kota Bumiayu memiliki tempat wisata yang nan elok. Pemandangannya yang indah dan hawanya yang sejuk membuat pengunjung dibuat terpesona oleh keindahan alam tersebut. Agrowisata nan elok di kota Bumiayu diantaranya adalah kebun teh kaligua, Telaga Ranjeng, Gua Jepang, Tuk Bening. 1. Kebun teh kaligua Perkebunan Teh Kaligua merupakan salah satu kebun yang dikelola oleh BUMN Perkebunan di Jawa Tengah, yaitu PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang berkantor pusat di Semarang. Kebun Teh Kaligua terletak di desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes. Lokasi tersebut berjarak 15 km dari kota Bumiayu. Aksess jalan dapat ditempuh di jalur utama Bumiayu-Purwokerto, tepatnya di pertigaan Kaligua. Desa Kretek, Paguyangan. Transportasi dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan angkudes, ojek, maupun truk pengangkut sayuran.Perkebunan Teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro yang terletak pada ketinggian 1200 sampai 2050 m diatas permukaan laut (dpi). Tepatnya di kaki gunung Slamet sebelah barat. Tentu saja dengan ketinggian tersebut sudah dapat dirasakan kondisi kesejukan dan kesegaran udaranya. Denyu nadi kehidupan di perkebunan teh kaligua berawal tahun 1899. Perkebunan teh didirikan oleh Cultuur Onderneming di Belanda, dengan operasional dibawah pengawasan Fan John Pietnu & Co yang berkedudukan di Jakarta. Pengusaha Belanda yang ditunjuk untuk mengelola perkebunan teh kaligua adalah Van De Jong. Tahun 1942 perkebunan teh kaligua diambil alih oleh Jepang. Perkembangan selanjutnya perkebunan teh Kaligua menjadi milik Negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 2. Telaga Ranjeng Telaga Ranjeng pada dasarnya adalah sama dengan telaga biasa, merupakan objek wisata air juga berguna untuk perairan sawah masyarakat desa setempat. Berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Telaga ini dibangun pada tahun 1924, berada di bawah kaki Gunung Slamet dan merupakan bagian dari kawasan cagar alam milik Perhutani Pekalongan Timur. Cagar alam tersebut memiliki luas kurang lebih 48,5 hektar yang di kelilingi oleh hutan pinus dan hutan pohon damar. Konon katanya dahulu Telaga Ranjeng merupakan tempat mandi para tokoh kerajaan di Jawa. Daya tarik yang juga membuat wisatawan betah berlama-lama di Telaga Ranjeng adalah udara pegunungan yang sejuk, terdapatnya hutan lindung yang masih sangat alami, serta terdapat beribu-ribu ikan lele yang jinak dan dianggap keramat, yang dianggap sebagai penghuni telaga. Mitos yang sudah lama melekat pada tempat ini adalah ikan lele penunggu Telaga Ranjeng yang bisa diajak bermain namun tidak diperkenankan untuk diambil meski hanya satu ekor. Selain mitos ikan lele, ada juga mitos tidak diperbolehkannya menyeberangi telaga ini dengan perahu. Penunggu telaga menceritakan kalau pernah ada seorang wisatawan yang mencoba mengambilnya namun sampai di rumah orang tersebut kemudian sakit-sakitan baru sembuh setelah mengembalikan ikan lele ke Telaga Ranjeng. Jadi sampai saat ini tidak ada lagi pengunjung yang berani coba-coba mengambil ikan lele tersebut.Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut, yang jelas Telaga Ranjeng merupakan aset wisata yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga dibutuhkan peran serta masyarakat sekitar dan pemerintah untuk mengembangkan tempat tersebut. 3.Tuk Bening Nama salah satu mata air di tengah perkebunan teh kaligua. sesuai dengan namannya air mata air tersebut sangat jernih dan dingin, sampai-sampai kalau kita mengambil dengan botol aqua maka akan keluar embun diluar botol tersebut seperti air yang baru diambil dari mesin pendingin. 4. Goa jepang Gua Jepang dibangun pada tahun 1941 hingga 1942 oleh Jepang dengan mempekerjakan masyarakat setempat. Jepang mewajibkan perwakilan pemuda dari desa terdekat untuk membangun gua, kerja paksa tersebut dinamakan dengan Romusha. Pemuda yang diwajibkan Romusha antara lain dari desa Kaligua, Kalikidang, Gronggongan, Taman, dan Pandansari. Pekerjaan ini sangat melelahkan dan imbalannya tidak sebanding dengan keringat yang diteteskan. Mereka hanya dibayar 5 sen sehari, tanpa makan dan minum bahkan tidak ada waktu istirahat. Gua Jepang dibangun dengan tujuan untuk melindungi Jepang dari serangan musuh. Selain membangun gua, Jepang juga melakukan kegiatan semacam perdagangan yang disebut Delimit. Delimit adalah pembelian barang dari para petani dengan harga yang sangat murah. Para petani dipaksa untuk menjual hasil panen kepada Jepang dengan harga yang sudah ditentukan oleh pihak Jepang. Delimit ini sangat merugikan bagi para petani. Hasil panen yang sudah dibeli dengan cara delimit ditimbun oleh Jepang di dalam gua sebagai cadangan makanan jika sewaktu-waktu musuh menyerang. Setelah Indonesia merdeka, kemudian timbunan makanan dan pakaian di dalam gua diambil para petani yang sudah dirugikan. Untuk mengenang tersebut warga setempat menjaga keutuhan gua tersebut, dan hingga sekarang masih berdiri kokoh dan dinamakan Gua Jepang. Sekarang tempat tersebut menjadi salah satu obyek wisata di Kaligua. Jika ada pengunjung yang ingin masuk ke dalam gua harus diantar oleh seorang pemandu.

Beauty of the beach Menganti

Pantai menganti merupakan suatu pantai yang terletak di Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng). pantai menganti ini sangat indah, tidak kalah dengan pantai yang berada di Bali. Untuk mencapai pantai ini membutuhkan waktu kurang lebih setengah jam dari pantai Ayah. Sedangkan pantai Ayah terletak di 8 km selatan Gua Jatijajar, atau 53 km dari kota Kabupaten Kebumen, tepatnya di Desa/Kecamatan Ayah. Jalan menuju pantai menganti harus melewati jalanya sempit dan sedikit curam di kanan atau kiri jalan adalah jurang yang agak dalam. Di pantai ini terdapat pengalengan ikan yang dilakukan oleh nelayan. Pantai ini belum banyak diketahui oleh banyak orang, hanya orang-orang sekitar yang telah mengetahui keberadaan pantai tersebut. Pantai menganti memiliki pasir pantai yang berwarna putih dan masih memiliki keindahan karang yang indah. Silahkan di jajal main ke Pantai menganti..eksostisme pantai ini sungguh indah :)kalo mau main ke pantai menganti sebaiknya saat sore hari sambil menikmati sunset di pantai ini :)

Wisata religi di pantai Srandil

Gunung srandil Cilacap adalah bukit yang ada di Glempangpasir Kecamatan Adipala jarak antara obyek wisata dengan Kota Cilacap 30 Km kearah timurlaut dan relatif mudah ditempuh dengan kendaraan penumpang bus umum jurusan Cilacap-Jatijajar-Kebumen atau kendaraan pribadi karena jalannya sudah beraspal dan dekat dengan jalan lintas selatan-selatan. Gunung ini setiap hari dikunjungi orang untuk berziarah oleh karena tempat tersebut tidak hanya dikenal oleh masyarakat sekitar saja tetapi sampai keluar Jawa seperti Sumatra, Kalimantan, Bali. dan Sulawesi, maka yang berkunjung tujuannya bermacam-macam. Para peziarah biasanya berkunjung atau bertapa pada Malam Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon pada Bulan Syura. Gunung selok sebenarnya merupakan area hutan yang di kelola oleh Perum Perhutani KPH Banyumas Timur dengan luas hampir 236, 7 Ha yang merupakan sebuah bukit yang ada di wilayah Desa Karangbenda Kecamatan Adipala dengan ketinggian sekitar 150 meter diatas permukaaan laut. Untuk menuju gunung selok dapat dicapai dengan kendaraan penumpang bus atau angkutan pedesaan atau kendaraan pribadi dari terminal Adipala. Pantai selok meruoakan pantai yang sangat indah, karena merupakan pertemuan antara sungai dengan laut, orang menyebutnya bedahan, kalau pagi airnya sangat dangkal, tap menjelang sore air baiasanya makin dalam, hawanya pun cukup sejuk, apalagi kalau lagi bulan puasa, anak2 biasanya ngabuburit sambil menikmati sunset disini.

Sate bebek khas Tambak

Tambak adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dengan kode pos 53196 dan kode area telpon (0287).Kecamatan ini berada di ujung timur Kabupaten Banyumas, berbatasan dengan Kecamatan Rowokele (Kabupaten Kebumen) di timur, Kecamatan Ayah di sebelah selatan, Kecamatan Sumpiuh di barat, serta Kecamatan Somagede di utara.Topografi wilayahnya, sebelah utara terdiri pegunungan yang sangat lebat pepohonannya, sedang selatan dataran rendah sebelum masuk kota Gombong. Di bagian selatan inilah membujur jalan besar penghubung dari Cilacap, Purwokerto, Bandung, Jakarta menuju Jogjakarta, Semarang dan Solo. Dua puluh empat jam non stop jalan ini dilewati segala jenis kendaraan. Di sepanjang jalan besar inilah, bertebaran warung sate bebek. Menurut data ter-up to date, jumlah warung sate bebek berjumlah kurang lebih 40 buah. Ini belum ditambah pada saat mudik lebaran yang biasanya bermunculan warung sate bebek dadakan. Hampir setiap panjang jalan pasar Tambak berjejer penjual sate bebek, karena saya orang Gombong maka sate bebek atau kambing khas Tambak bukanlah suatu hal aneh. Hampir setiap pulang ke Gombong saya selalu mapir mencicip pada langganan saya. Tentang harga? Itu tergantung pesanan. Kelas ekonomi harganya sekitar Rp.6000,- sampai Rp.8000,-, isinya campuran satu piring nasi, 3-4 sindik (tusuk) sate dan kuah becek (gule) plus sambal kacang.Umumnya orang menyebutnya “nasi sate campur”. Yang kelas menengah Rp.12.000,- berisi satu piring nasi, 10 sindik sate dan semangkuk becek isi balungan. Dua model ini biasanya dilayani di warung ‘tenda’. Para pengemudi angkot, truk, sales,dan orang kampung sekitar biasanya menjadi pelanggan setia tipe ini.Ada lagi yang kelas eksekutif, biasanya yang model warung permanent, tempatnya luas santai dan berkelas. Harganya sekitar Rp.15.000,- sampai Rp.20.000,-. Selamat mencicip dan menikmati aroma nikmat dan empuknya daging sate bebek

Mie Ongklok

Mie Ongklok merupakan perpaduan antara mie kuning dengan aneka sayur seperti kol dan daun kucai (mirip dengan onclang atau daun bawang). Ditambah bumbu /sauce khusus yang disebut loh (baca : lhoh) . Bumbu sauce loh ini terbuat dari tepung kanji yang dimasak dengan cara dilarutkan dalam panas dengan beberapa tambahan bumbu sedap dan mengoda. Bumbu khas yang lain yang membuat menjadi lebih mengoda adalah taburan sauce kacang basah yang berada di atas mie ongklok. Kenapa disebut mie ongklok? karna cara memasaknya dengan cara di ongklok-ongklok (dikocok/diaduk/shake). Biasanya mie ongklok disajikan dengan sate sapi yang diletakkan di atas mie ongklok setelah dicampur dengan taburan sauce loh tadi. Untuk mendapatkan mie ongklok tidakah sulit ditemukan di Wonosobo. Setiap jalanan Kota yang terdapat gunung kembar Sindoro dan Sumbing tersebut menyajikan menu mie ongklok dengan beberapa variasi lauk yang banyak dan menarik.

Mie ongklok Pak Yadi

Menjelajahi kota orang belum lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khasnya. 2 hari yang lalu saya diajak mencicipi salah satu makanan khas Wonosobo. Wonosobo, kota yang terkenal dengan dataran tinggi Dieng-nya yang cantik itu memiliki segudang khasanah kuliner, salah satunya Mie Ongklok. Konon mie ini adalah masakan khas orang-orang Chinese yang banyak menetap disini. Mie Ongklok ini terkenal karena penyajiannya yang unik. Mie kuah disajikan dengan sate daging, unik bukan, tidak seperti mie kuah yang biasa ditemui di Jakarta. Salah satu kedai mie ongklok yang terkenal di sini namanya Kedai Mie Ongklok Pak Yadi yang terletak di jalan Ahmad Yani. Kedai ini buka mulai pukul 16.00-21.00 WIB. Harga 1 porsi mie ongklok+sate ayam berkisar Rp.10.000 untuk hari biasa, sedangkan untuk hari libur menjadi Rp. 10.500. Minuman yang adapun standar hanya teh manis dan aneka soft drink. Saya puas bisa makan disini. Karena bisa mencicipi kekayaan kuliner Indonesia khas Wonosobo. Jikalau teman-teman sedang berada atau singgah di Wonosobo jangan lupa mampir yaaa ke kedai mie ongklok Pak Yadi ^,^

Rabu, 13 Juni 2012

Hydroponics

 
Hidroponik atau hydroponics, berasal dari bahasa latin yang terdiri atas kata hydro yang berarti air dan kata ponos yang berarti kerja, sehingga hidroponik dapat diartikan sebagai suatu pengerjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam dan mengambil unsur hara mineral yang dibutuhkan dari larutan nutrisi yang dilarutkan dalam air.
Beberapa kelebihan sistem hidroponik dibanding dengan media tanah adalah kebersihan lebih mudah terjaga, tidak memerlukan pengelolaan tanah, penggunaan pupuk dan air lebih efisien, tidak tergantung musim, tingkat produktivitas dan kualitas cukup tinggi dan seragam, tanaman dapat dikontrol dengan baik, dapat diusahakan di tempat yang tidak terlalu luas ataupun dipergunakan sebagai bisnis dengan luasan yang cukup, dapat mengurangi jumlah tenaga kerja, kenyamanan kerja dapat ditingkatkan secara ergonomis, dan diferensiasi produk dapat dilakukan
Kelemahan sistem hidroponik adalah Memerlukan cost awal yang agak tinggi. Hidroponik merupakan satu sistem tertutup. Sebarang patogen atau ketidakseimbangan nutrien akan mempengaruhi keseluruhan tanaman. Tumbuhan boleh mati dengan cepat jika sistem gagal.Tumbuhan yang ditanam secara hidroponik selalunya lebih mahal daripada yang ditanam biasa
Jenis tanaman yang dapat dilakukan hidroponik adalah Sawi, Kailan, Bayam hijau, Bayam merah, Salad, Kangkung, Daun kesum, Misai kucing, Taugeh, daun Bawang, Daun Saderi, Kucai, Cekur manis, Pudina, Selasih, Kentang, Tomato, Lobak merah, Lobak putih, Timun, Kacang Bendi, Kobis bunga, Cili, Kacang buncis, Kacang panjang, Terung, Tembikai, Pisang Berangan, Rossele, Kacang botor, Petola, Peria, Mawar, Kekwa, Carnation, Puding, Melati, Bunga Lili, Bunga raya.
Dalam upaya memproduksi tanaman atau makanan secara hidroponik, diperlukan beberapa peralatan dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik seperti daerah perakaran harus memperoleh cukup udara, air dan unsur hara/nutrisi, sehingga dapat menghasilkan tanaman dan makanan yang berkualitas.
Peralatan dasar yang diperlukan untuk memenuhi kriteria tersebut di atas adalah:
1. Tempat tumbuh tanaman, seperti bak atau kolam penampung, pot, dan bedengan.  Diusahakan agar tempat tumbuh tanaman dijaga kebersihannya secara berkala dengan membersihkan dan menghilangkan tumbuhan atau tanaman lain yang tidak diinginkan (terutama dalam bedengan atau kolam penampung).
2.Aerator. Alat ini dipakai untuk tercukupinya oksigen untuk pertukaran udara dalam daerah perakaran. Kekurangan oksigen akan mengganggu penyerapan air dan nutrisi oleh akar dan respirasi.
3.Larutan Nutrisi. Larutan nutrisi sebagai sumber pasokan air dan mineral nutrisi merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman hidroponik, sehingga harus tepat dari segi jumlah, komposisi ion nutrisi dan suhu. Unsur hara ini dibagi dua, yaitu unsur makro (C, H, O, N, P, S, K, Ca, dan Mg) dan mikro ( B, Cl, Cu, Fe, Mn, Mo, dan Zn). Pada umumnya kualitas larutan nutrisi ini diketahui dengan mengukur electrical conductivity (EC) larutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi larutan semakin tinggi arus listrik yang dihantarkan (karena pekatnya kandungan garam dan akumulasi ion mempengaruhi kemampuan untuk menghantarkan listrik larutan nutrisi tersebut). Larutan nutrisi dapat dibuat sendiri dengan melarutkan pupuk yang diramu khusus untuk tanaman hidroponik atau membeli pupuk hidroponik secara komersial.

Tipe Aplikasi Hidroponik
Secara umum tipe aplikasi hidroponik dapat dibedakan menjadi 3 jenis : Pot culture system, Floating Hidroponic System (FHS) dan Nutrient Film Technique (NFT) System.
1. Pot Culture System.
Kalo kita menanam tanaman di dalam rumah menggunakan tempat plastik atau gelas dengan air sebagai media maka ini dapat dikatakan sebagai pot culture system yang sederhana. Namun, sesuai dengan kebutuhan tanaman agar tumbuh dengan baik maka harus diperhatikan ketentuan-ketentuan dasar seperti aerasi dan larutan nutrisi dalam pot atau tabung dengan media air ini. Untuk aerasi dapat digunakan pompa udara untuk akuarium (kalau ukuran pot atau tabungnya tidak terlalu besar). Selain dua hal tersebut perlu juga diperhatikan suhu larutan nutrisinya, untuk ini dapat digunakan pendingin atau pemanas buatan yang dapat dikendalikan. Pada gambar 1, ditunjukkan pot culture system yang ditumbuhkan dalam ruang tumbuh (growth chamber) dengan penerangan buatan (artificial lighting) dengan suhu ruangan yang terkontrol, kemudian berkurangnya larutan nutrisi oleh transpirasi dan penyerapan oleh tanaman dapat diketahui dari potometer dan suhu daerah perakaran dapat dikontrol menggunakan pengatur suhu dengan pendingin dan pemanas pada bak air.
Untuk otomatisasi, berkurangnya larutan nutrisi oleh transpirasi dan penyerapan tanaman dapat juga dideteksi menggunakan timbangan otomatis yang dapat diletakkan dibawah pot dan bias dihubungkan dengan komputer. Kemudian bisa juga ditambahkan tangki larutan nutrisi dan dihubungkan dengan pipa atau selang kecil untuk penambahan otomatis. Konsentrasi larutan nutrisi dapat juga diukur dengan menambahkan sensor ion, pH atau EC dalam larutan nutrisi.

Gambar 1. Hidroponik dengan pot (pot culture system) dalam growth chamber dengan pengontrol suhu dan level air (potometer).

2. Floating Hidroponics System (FHS)
Floating hidroponic system (FHS) merupakan suatu budidaya tanaman (khususnya sayuran) dengan cara menanamkan /menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung diatas permukaaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan nutrisi. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Jensen (1980) di Arizona dan Massantini (1976) di Italia.
Pada sistem ini larutan nutrisi tidak disirkulasikan, namun dibiarkan pada bak penampung dan dapat digunakan lagi dengan cara mengontrol kepekatan larutan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena dalam jangka yang cukup lama akan terjadi pengkristalan dan pengendapan pupuk cair dalam dasar kolam yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Sistem ini mempunyai beberapa karakteristik seperti terisolasinya lingkungan perakaran yang mengakibatkan fluktuasi suhu larutan nutrisi lebih rendah, dapat digunakan untuk daerah yang sumber energi listriknya terbatas karena energi yang dibutuhkan tidak terlalu tergantung pada energi listrik (mungkin hanya untuk mengalirkan larutan nutrisi dan pengadukan larutan nutrisi saja).
 Pemakaian system FHS pada tanaman daun bawang dalam greenhouse. Tanaman ditancapkan pada lubang dalam styrofoam dengan bantuan busa (agar tanaman tetap tegak) serta ditambahkan penyangga tanaman dengan tali. Lapisan styrofom digunakan sebagai penjepit, isolator panas dan untuk mempertahankan tanaman agar tetap terapung dalam larutan nutrisi. Agar pemakaian lapisan styrofoam tahan lama biasanya dilapisi oleh plastik mulsa. Dalam gambar juga ditunjukkan adanya bak larutan nutrisi dengan penyangganya, biasanya bak penampung ini mempunyai kedalaman antara 10-20 cm dengan kedalaman larutan nutrisi antara 6-10 cm. Hal ini ditujukan agar oksigen dalam udara masih terdapat di bawah permukaan styrofoam. Untuk otomatisasi dalam FHS tidak berbeda jauh dengan cara untuk pot culture system.


3.Nutrient Film Technique (NFT)

Nutrient film technique (NFT) merupakan salah satu tipe spesial dalam hidroponik yang dikembangkan pertama kali oleh Dr. A.J Cooper di Glasshouse Crops Research Institute, Littlehampton, Inggris pada akhir tahun 1960-an dan berkembang pada awal 1970-an secara komersial. Konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen. Tanaman tumbuh dalam lapisan polyethylene dengan akar tanaman terendam dalam air yang berisi larutan nutrisi yang disirkulasikan secara terus menerus dengan pompa. Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk pertumbuhan secara normal. Beberapa keuntungan pemakaian NFT antara lain : dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman, kebutuhan air dapat terpenuhi dengan baik dan mudah, keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan jenis tanaman, tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam yang pendek, sangat baik untuk pelaksanaan penelitian dan eksperimen dengan variabel yang dapat terkontrol dan memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas tanaman dengan high planting density. Namun NFT mempunyai beberapa kelemahan seperti investasi dan biaya perawatan yang mahal, sangat tergantung terhadap energi listrik dan penyakit yang menjangkiti tanaman akan dengan cepat menular ke tanaman lain.
Pada sistem NFT, kebutuhan dasar yang harus terpenuhi adalah : Bed (talang), tangki penampung dan pompa. Bed NFT di beberapa negara maju sudah diproduksi secara massal dan disediakan oleh beberapa perusahaan supplier greenhouse dan pertanian, di Jepang terbuat dari styrofoam, namun di Indonesia belum diproduksi sehingga banyak petani Indonesia memakai talang rumah tangga (lebar 13-17 cm dan panjang 4 meter). Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat atau tandon air. Pompa berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki penampung ke bed NFT dengan bantuan jaringan atau selang distribusi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah : kemiringan talang (1-5%) untuk pengaliran larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat diatur oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) dan lebar talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi. Dalam gambar dibawah ditunjukkan NFT system dengan tanaman tomat menggunakan suhu, aliran dan jumlah air (larutan nutrisi) yang terkontrol dengan komputer.
4. Otomasi Hidroponik
Proses pengontrolan dalam hidroponik merupakan proses yang dilakukan secara kontinyu, dalam jangka waktu yang panjang dan memerlukan akurasi pengontrolan yang tinggi (apalagi kalau variabel yang dikontrol cukup banyak). Untuk itu perlu dilakukan pengontrolan otomatik agar tidak terjadi permasalahan seperti pada pengontrolan secara manual antara lain : kelelahan, subyektifitas, kejemuan, ketidakseragaman dan ketidaktelitian manusia. Pada kontrol otomatik ini, tahapan kontrol seperti mengukur, membandingkan, menghitung dan mengoreksi dilakukan oleh instrumen secara berulang. Dengan kontrol otomatik dapat dicapai tujuan kelancaran operasi, pengendalian keamanan dan mutu produk]. Secara umum pengontrolan yang dilakukan dalam hidroponik dapat dilakukan untuk mengontrol : air (penjadwalan, sirkulasi dan distribusi), larutan nutrisi (kandungan konsentrasi nutrisi, pH, suhu, EC dan oksigen) dan juga faktor ekternal seperti lingkungan dalam greenhouse.
Pengontrolan air dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan aksi kontrol on-off (seperti yang diterapkan dalam gambar 3 untuk sistem NFT). Untuk pengontrolan larutan nutrisi diperlukan sensor-sensor yang akan membaca kandungan larutan nutrisi (sensor ion), sensor pH, sensor suhu dan sensor oksigen (DO sensor). Sebagai contoh yang dilakukan oleh beberapa peneliti dalam mengontrol komposisi larutan nutrisi baik dengan pendekatan matematik maupun simulasi ataupun penerapan dalam sistem NFT.Untuk pengontrolan konsentrasi larutan nutrisi secara otomatis diperlukan : dispensing technology; tangki pencampur dan pompa pengukur; sensor untuk mengukur konsentrasi larutan nutrisi (per ion nutrisi atau menggunakan ISFET (ion selective field effect transistor), EC dan pH; software computer untuk mengukur, mengontrol dan komunikasi termasuk model dan algoritma untuk menentukan set point dan kebutuhan air dan nutrisi.
Adanya kemajuan teknologi sensor, komputer dan elektronika memungkinkan adanya adaptasi wireless teknologi untuk mengendalikan hidroponik secara lebih komprehensif, terutama untuk mengendalikan faktor eksternal lingkungan dalam greenhouse serta pengendalian air dan larutan nutrisi.
Sumber :
1.    Affan, M. F.F, 2004, High temperature effects on root absorption in hydroponic system, Master thesis, Kochi University, pp 78.
2.    Asher, C.J., and Edwards, D.G, 1983, Modern solution culture technique. In : Inorganic plant nutrition (eds : Lauchli, A and Bieleski, R.L) Springer-verlag, Heidelberg, 94-115.
3.    Graves, C.J, 1983, The nutrient film technique. Hortic. Reviews, 5, 1-37.
4.    Heinen, M, 1992, Control of the composition of the nutrients solution in an automated NFT system : A simulation study. In :Sensors in Horticulture (eds : Schurer, K et al). Acta Hortic, 304, 281-289.
5.    Kupers, G., van Gaalen, J., Gieling, T.H., van Os, E.A., 1992, Diurnal changes in the ion concentration of the supply and return water of a tomato crop grown on rockwool. In :Sensors in Horticulture (eds : Schurer, K et al). Acta. Hortic, 304, 291-299.
6.    Jensen, M.H., and Collins, W. L, 1985, Hydroponic vegetable production. In : Hortic. Reviews 7, 483-553.
7.    Marsoem, S, 2002, Tantangan dan prospek pengembangan usaha hidroponik. Dalam : Pelatihan aplikasi teknologi hidroponik untuk pengembangan agribisnis perkotaan.Creata-IPB, Bogor. pp 1-20.
8.    Morard, P., and Silvestre, J, 1996, Plant injury due to oxygen deficiency in the root environment of soilless culture : A review. Plant and Soil, 184, 243-254.
9.    Savvas, D, and Manos, G, 1999, Automated composition control of nutrient solution in closed soilless culture systems. J.Agric.Eng.Res, 73, 29-33.
10.    Shinohara, Y, 2002, Perspective of hydroponics in 21st century. Dalam : Seminar prospek masa depan hidroponik di Indonesia. FTP – BPTIY – UGM.Yogyakarta.pp 1-25.
11.    Suhardiyanto, S, 2002, Teknologi hidroponik. Dalam : Pelatihan aplikasi teknologi hidroponik untuk pengembangan agribisnis perkotaan.Creata-IPB, Bogor. pp 1-12.
12.    Wang, N., Zhang, N, and Wang, M, 2006, Wireless sensors in agriculture and food industry- recent development and future perspective. Comp and Elec in Agric. 50, 1-14.


teknologi tanam dengan Aeroponik



Aeroponik berasal dari perkataan aero yang membawa maksud udara dan ponos yang bermaksud daya atau kerja. Aeroponik disimpulkan  sebagai kaedah memberdayakan udara. Aeroponik merupakan suatu sistem hidroponik yang menggunakan udara sebagai media utama dan mendapatkan nutrisi & air melalui kabut (mist/fog) buatan. Teknik ini menempatkan tanaman dimana akar diposisikan tergantung diudara dan di tampung oleh styrofoam. Nutrisi diberikan dengan cara pengkabutan secara merata di daerah sistem perakaran.Akar tanaman yang tergantung akan menyerap larutan nutrisi tersebut.
Aplikasi utama dalam sistem aeroponik adalah tekanan (pressure) yang dihasilkan oleh selang saluran. Tekanan tinggi pada selang saluran akan menghasilkan butiran air berbentuk kabut. Permasalahan utama untuk teknik aeroponik pada umumnya adalah tekanan yang dihasilkan di selang saluran adalah kurang tinggi sehingga butiran air yang terbentuk adalah kasar. Semakin kecil butiran air maka permukaan butiran air semakin luas dan meyebabkan kandungan udara semakin banyak. Semakin banyak kandungan udara di permukaan wap air, maka kemungkinan penambatan O2 oleh butiran air semakin meningkat.
Aeropononik merupakan kaedah penanaman yang sangat efektif kerana ianya dapat menghasilkan butiran cairan halus (droplet) dalam bentuk wap air yang mempunyai kelebihan seperti lebih mudah diserap oleh tanaman. Media perakaran yang paling efektif adalah media yang mampu menyediakan dan mengirim O2 paling banyak ke perakaran tanaman. Tanah padat menyediakan 20-30 % O2 untuk akar. Media tanaman kombinasi tanpa tanah menyediakan hingga 50 % O2 dan hidroponik 80% untuk akar. Maka, aeroponik dengan langit sebagai batas memungkinkan akar memperoleh O2 hingga 99%. Inilah alasan mengapa pertumbuhan tanaman aeroponik lebih pesat daripada tanaman yang menggunakan kaedah konvensional.
Pengabutan nutrisi yang optimis diberikan secara langsung kepada akar tanaman sehingga akar dapat menyerap nutrisi dengan lebih mudah. Sisa nutrisi yang tidak menempel di akar akan kembali lagi ke larutan yang ada dibawahnya, dan akan dilarutkanlagi.Sistem aeroponik dapat meningkatkan pertumbuhan hingga 10 x lebih cepat pada beberapa tanaman semusim berbanding dengan kaedah tanaman yang menggunakan kawasan tanah. Penghasilan pertumbuhan yang pesat adalah disebabkan oleh akar intensif memperoleh larutan nutrisi yang kaya DO dan nutrisi juga menyerap dalam sistem perakaran tanaman secara langsung tanpa media perantara. Pada kebiasaanya, sistem tanaman konvensional akan menyerap nutrisi beserta kandungan bacteria dalam sistem perakaraan. Kecepatan penyerapan nutrisi melalui kaedah tanaman aeroponik adalah mampu mencapai sehingga 135 % lebih cepat daripada kaedah hidroponik yang lain. Walau bagaimanapun sistem tanaman aeropik mempunyai kelemahannya tersendiri dimana sistem ini terlalu bergantung kepada kabut yang menghasilkan springkel. Akar tanaman ini akan lebih mudah mengering sekiranya sistem pengkabutan terganggu atau terdedah kepada udara tanpa penutup (sealed).